Hei...Aga Kareba Cika..Cappo..Cikaliku"
terima kasih atas kunjungan ta''...!!!
Apakah Anda Percaya ????????
Saya yakin...
Sebuah IMPIAN mampu MEMBERI SEMANGAT
Sebuah IDE mampu MENGUBAH DUNIA
Sebuah LANGKAH mampu MENGELILINGI DUNIA
Sebuah TULISAN mampu MENGUKIR SEJARAH
Saya percaya, anda yang sedang membaca tulisan ini adalah bagian dari hidup saya secara pribadi, karena tidak ada yang kebetulan...anda ditarik oleh sebuah hokum alam...yang secara alami tidak anda sadari...Saya percaya, bahwa ALLAH berkomunikasi melalui perantaraan manusia dan melalui keadaan di sekitar kita...Saya yakin, jika anda tersenyum pada saat ini juga, maka anda akan dapat menikmati hari ini dengan hati yang lebih baik dan lebih positif dan saya percaya saat ini anda akan mencoba tersenyum bukan ???
Untuk itu, jika ada manfaat yang didapatkan itulah tujuannya namun jika masih ada salah dan khilaf, sebelumnya saya secara pribadi memohon maaf.
Sekali lagi terima kasih...Sobatku...anda begitu berharga...anda adalah orang yang luar biasa dan sebuah hasil maha karya dari ALLAH "The Creator".
Marilah kita bersama-sama berusaha, bermitra dan saling dukung serta saling mengembangkan diri untuk mewujudkan impian dan harapan kita menjadi kenyataan.
selamat membaca n'' terima kasih atas kunjungannya.
06 Agustus, 2008
BLT Ditolak?
Tidak setuju dengan program BLT adalah hal yang biasa saja. Setiap warga negara mempunyai hak individual untuk menyatakan pendapatnya terhadap semua kebijakan pemerintah, termasuk menyatakan tidak setuju. Itulah konsekuensi dari terbukanya ruang demokrasi.
Yang hemat saya perlu dicermati adalah kalau yang menolak adalah kepala daerah. Jika yang menyampaikan adalah pengamat, aktivis LSM, mahasiswa atau “orang-orang bebas” lainnya, hal itu adalah yang lumrah semata. Tidak aneh. Yang agak mengherankan adalah kalau itu diungkapkan oleh kepala daerah.
Pertama, kebijakan BLT adalah “kebijakan darurat”, yakni untuk menolong golongan rakyat miskin. Kelompok ini adalah yang relevan dibela dengan pertolongan langsung, ibarat “memberi ikan”. Kurang manjur jika ditolong dengan jalan “memberi kail”.
BLT memang harus diluncurkan sebagai kompensasi kepada rakyat yang tidak beruntung. Mereka memang membutuhkan. Bukan kebijakan yang terbaik, jika situasi normal. Tetapi dalam situasi yang “darurat”, jalan terbaik yang ada hanyalah BLT. Di luar itu, tidak ada jaminan bisa dirasakan faedahnya secara langsung oleh rakyat miskin.
Tetapi kita setuju bahwa program pemerintah untuk “memberi kail” juga harus berjalan lebih luas, lebih besar dan lebih efektif. Karena itu, Kredit Usaha Rakyat (KUR), Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM), Program Keluarga Harapan (PKH) dan lain-lain, mutlak diupayakan secara lebih baik.
Kedua, dari sudut relasi pemerintahan, antara pusat dan daerah, lazimnya kebijakan pemerintah pusat sudah seharusnya dilaksanakan oleh seluruh jajaran, sampai tingkatan terbawah. Salah satu tugas yang musti dilaksanakan oleh jajaran pemerintah daerah adalah apa yang telah menjadi garis kebijakan pemerintah pusat.
Kepala daerah, apapun latar belakang partainya, kepentingan politiknya, dan selera pribadinya, tidak ada alasan untuk tidak menjalankan kebijakan pemerintah pusat. Itulah yang disebut garis pemerintahan.
Jika sekedar menolak, agak sukar dibedakan dengan kurang peduli dengan rakyat miskin di daerahnya. Yang justru lebih baik adalah jika malah ditambah alokasinya dari APBD. Kalau urusan rakyat miskin hanya ditanggapi dengan komentar menolak, kita layak khawatir sang kepala daerah malah bisa menuai protes dari rakyatnya sendiri. Tentu itu tidak kita harapkan. Wallahu a`lam
Pada Idi" Cappo"....
-
KUMPULAN EMAIL aanical. @blogger.com Gunakan alamat ini untuk memposting teks dan gambar (berukuran hingga 10MB) secara langsung ke blog And...
-
Kenapa orang sholat menghadap ke Ka’bah (Masjidil Haram), sesuai dengan perintah ALLAH SWT dalam Al-Qur’an dan dan didukung oleh Al-Kitab (I...
-
Senin, 3 Desember 2007 Dr. Andi A.Mallarangeng, dikutip dari harian Jurnal Nasional Dikutip oleh irsal di www.presidensby.info Pertama kali...
-
Makassar, Tribun - Innalillahi wa innailahi rajiun. Keluarga besar Manggabarani berduka. Hj Andi Mani Intan (87), istri dari Manggabarani, m...
-
Menyambut usia ke-400 tahun (09 Nopember 2007), Kota Makassar masih terbilang muda jika dibandingkan sejarah nama Makassar yang jauh menembu...
“AYAT KURSY”
ALLOHU LAA ILLAHA ‘ILLA HUWAL HAY-YUL QOY-YUM – LAATA’ CHUDZUHUU SINATUW WALAA NAUM – LAHUU MAA FIS SAMAAWATI WAMAA FIL ARDH – MAN DZAL-LADZII YASFA’U ‘INDAHUU ILLAA BI-IDZNIH – YA’ LAMU MAA BAINA AIDIHIIM WAMAA CHOLFAHUM – WALLA YUHIITHUUNA BISYAI-IM MIN ‘ILMIHII ILLAA BIMAASYAA – WASI-A KURSIY-YUHUS SAMAAWAATI WAL ARDH – WALAA YA-UUDUHUU HIFZHUHUUMAA WA HUWAL ALII-YUL ‘AZHIIM.
AL QUR’AN HARI INI KATA “BIDADARI”
BIDADARI
TERDIRI ATAS 6 SURAH, 10 AYAT DAN 18 KATA
37:48. Di sisi mereka ada bidadari-bidadari yang tidak liar pandangannya dan jelita matanya,
38:52. Dan pada sisi mereka (ada bidadari-bidadari) yang tidak liar pandangannya dan sebaya umurnya.
44:54. demikianlah. Dan Kami berikan kepada mereka bidadari.
52:20. mereka bertelekan di atas dipan-dipan berderetan dan Kami kawinkan mereka dengan bidadari-bidadari yang cantik bermata jeli.
55:56. Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang sopan menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka) dan tidak pula oleh jin.
55:58. Seakan-akan bidadari itu permata yakut dan marjan.
55:70. Di dalam surga-surga itu ada bidadari-bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik.
55:72. (Bidadari-bidadari) yang jelita, putih bersih dipingit dalam rumah.
56:22. Dan (di dalam surga itu) ada bidadari-bidadari yang bermata jeli,
56:35. Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung,
Kirim info, kareba n Agi-agi tu mai.....
facebook : irsalmahmud
ditunggu ya..beritanya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar