Hei...Aga Kareba Cika..Cappo..Cikaliku"
terima kasih atas kunjungan ta''...!!!
Apakah Anda Percaya ????????
Saya yakin...
Sebuah IMPIAN mampu MEMBERI SEMANGAT
Sebuah IDE mampu MENGUBAH DUNIA
Sebuah LANGKAH mampu MENGELILINGI DUNIA
Sebuah TULISAN mampu MENGUKIR SEJARAH
Saya percaya, anda yang sedang membaca tulisan ini adalah bagian dari hidup saya secara pribadi, karena tidak ada yang kebetulan...anda ditarik oleh sebuah hokum alam...yang secara alami tidak anda sadari...Saya percaya, bahwa ALLAH berkomunikasi melalui perantaraan manusia dan melalui keadaan di sekitar kita...Saya yakin, jika anda tersenyum pada saat ini juga, maka anda akan dapat menikmati hari ini dengan hati yang lebih baik dan lebih positif dan saya percaya saat ini anda akan mencoba tersenyum bukan ???
Untuk itu, jika ada manfaat yang didapatkan itulah tujuannya namun jika masih ada salah dan khilaf, sebelumnya saya secara pribadi memohon maaf.
Sekali lagi terima kasih...Sobatku...anda begitu berharga...anda adalah orang yang luar biasa dan sebuah hasil maha karya dari ALLAH "The Creator".
Marilah kita bersama-sama berusaha, bermitra dan saling dukung serta saling mengembangkan diri untuk mewujudkan impian dan harapan kita menjadi kenyataan.
selamat membaca n'' terima kasih atas kunjungannya.
06 Maret, 2008
Basse
Basse , 36 tahun, seorang ibu yang tengah hamil tujuh bulan, meninggal dunia. Bersama janin yang dikandungnya. Bersama Bahir, 5 tahun, anaknya. Menurut cerita mereka sudah tiga hari tidak makan. Kasihan, iba, haru. Apalagi kalau dilihat anak-anaknya yang lain : Aco, 3 tahun dan Salma, 9 tahun, sempat dirawat di rumah sakit Haji, di Makassar. Penjelasan dari pihak rumah sakit seperti telah diduga sebelumnya : mereka positif menderita gizi buruk. Sedangkan Bahar, 7 tahun, dirawat oleh keluarganya.
by : Arswendo Atmowiloto
Keluarga dengan anak banyak yang masih semega-masih butuh makan nasi dalam jumlah banyak ini, dari kata sega yang artinya nasi-memang hidup dalam kekurangan. Almarhumah Basse sendiri kadang menjadi tenaga kerja mencuci. Sedangkan Basri, suami dari empat anak, 40 tahun, bekerja sebagai penarik becak.
Keluarga ini baru menetap, dengan mengontrak, di jalan Daeng Tata I blok 5, kelurahan Parang Tambung, Tamalate, Makassar sejak lima bulan lalu. Penjelasan ini menjelaskan bahwa keluarga Basri bukan penduduk setempat, dan karenanya belum bisa memperoleh jatah raskin, beras untuk rakyat miskin.
Kisah penuh iba itu kini dikisahkan. Di hari terakhirnya, Begini Basse , sang ibu menyediakan sarapan untuk anak-anaknya, dengan nasi. Nasi tanpa lauk apa pun. Ia sendiri kurang sehat, semalam sudah mencret-mencret. Siang harinya ia meninggal. Satu jam kemudian anaknya, Bahir menyusul. Suaminya sudah berangkat kerja pagi-pagi, dan pulang larut. Ketika peristiwa kematian terjadi, suaminya tidak mengetahui secara langsung.
Keadaan yang serba kekurangan ini, sudah dialami hari-hari sebelumnya. Betapa susah menadapatkan nasi-hanya nasi sekalipun dan tak mencukupi. Kehidupan seorang penarik becak yang didera kelelahan dan pastilah kurang memperhatikan keadaan sebenarnya-yang diketahui dan seperti berada di jalan buntu.
Kalau soal makan saja tak terpenuhi, kita tak bisa bicara mengenai pendidikan, atau sekolahnya, atau kehidupan yang normal, termasuk untuk bea pengobatan. Pada kehdidupan keluarga yang biasa-biasa-tidak miskipun pun, begitu berhubungan dengan obat-dokter-rumah sakit atau uang sekolah, semua daya tahan keuangan akan limbung. Apalagi yang memang sangat kekurangan.
Tak ada hati yang tak iba mendengar kisah penuh derita ini.
Tak ada yang lebih memilukan selain kematian karena kelaparan.
Namun, sebenarnya sebelum peristiwa itu terjadi, kita bisa bertanya-tanya, atau mengadakan pengandaian. Bahwa peristiwa itu tak harus terjadi, andai, keluarga itu tidak mempunyai anak sebanyak itu. Empat anak-tertua 9 tahun, terkecil 3 tahun, dan satu berada dalam kandungan adalah beban yang berat. Beban memenuhi kebutuhan makan yang tak bisa diletakkan sementara. Pun bagi seorang dengan penghasilan di atas penarik becak.
Pengandaian yang lain, misalnya saja, ketika mulai terserang diare, adalah upaya-upaya keras untuk membawa ke puskesmas, dalam keadaan yang bagaimana pun. Bersama tetangga kiri kanan.
Ini hanya pengandaian, dan tidak berusaha menyudutkan korban. Juga bukan menolak "takdir" atas kematian. Pengandaian ini hanya menyoba memahami kejadian mengenaskan ini. Bahwa kematian karena kelaparan tidak datang tiba-tiba, seperti angin puting beliung.
Ada rangkaian demi rangkaian peristiwa sebelumnya-apakah anak banyak, apakah persaudaraan, apakah kebuntuan yang dihadapi sendiri-sebelum sampai ke puncak peristiwa. Rangkaian peristiwa inilah yang, barang kali-untuk tidak dikatakan harusnya-bisa diatasi atau minimal diminimalisir.
Memang iba, menyiksa perasaan kita.
Juga kalau peristiwa semacam ini, terulang.
Pada Idi" Cappo"....
-
KUMPULAN EMAIL aanical. @blogger.com Gunakan alamat ini untuk memposting teks dan gambar (berukuran hingga 10MB) secara langsung ke blog And...
-
Kenapa orang sholat menghadap ke Ka’bah (Masjidil Haram), sesuai dengan perintah ALLAH SWT dalam Al-Qur’an dan dan didukung oleh Al-Kitab (I...
-
Senin, 3 Desember 2007 Dr. Andi A.Mallarangeng, dikutip dari harian Jurnal Nasional Dikutip oleh irsal di www.presidensby.info Pertama kali...
-
Makassar, Tribun - Innalillahi wa innailahi rajiun. Keluarga besar Manggabarani berduka. Hj Andi Mani Intan (87), istri dari Manggabarani, m...
-
Menyambut usia ke-400 tahun (09 Nopember 2007), Kota Makassar masih terbilang muda jika dibandingkan sejarah nama Makassar yang jauh menembu...
“AYAT KURSY”
ALLOHU LAA ILLAHA ‘ILLA HUWAL HAY-YUL QOY-YUM – LAATA’ CHUDZUHUU SINATUW WALAA NAUM – LAHUU MAA FIS SAMAAWATI WAMAA FIL ARDH – MAN DZAL-LADZII YASFA’U ‘INDAHUU ILLAA BI-IDZNIH – YA’ LAMU MAA BAINA AIDIHIIM WAMAA CHOLFAHUM – WALLA YUHIITHUUNA BISYAI-IM MIN ‘ILMIHII ILLAA BIMAASYAA – WASI-A KURSIY-YUHUS SAMAAWAATI WAL ARDH – WALAA YA-UUDUHUU HIFZHUHUUMAA WA HUWAL ALII-YUL ‘AZHIIM.
AL QUR’AN HARI INI KATA “BIDADARI”
BIDADARI
TERDIRI ATAS 6 SURAH, 10 AYAT DAN 18 KATA
37:48. Di sisi mereka ada bidadari-bidadari yang tidak liar pandangannya dan jelita matanya,
38:52. Dan pada sisi mereka (ada bidadari-bidadari) yang tidak liar pandangannya dan sebaya umurnya.
44:54. demikianlah. Dan Kami berikan kepada mereka bidadari.
52:20. mereka bertelekan di atas dipan-dipan berderetan dan Kami kawinkan mereka dengan bidadari-bidadari yang cantik bermata jeli.
55:56. Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang sopan menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka) dan tidak pula oleh jin.
55:58. Seakan-akan bidadari itu permata yakut dan marjan.
55:70. Di dalam surga-surga itu ada bidadari-bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik.
55:72. (Bidadari-bidadari) yang jelita, putih bersih dipingit dalam rumah.
56:22. Dan (di dalam surga itu) ada bidadari-bidadari yang bermata jeli,
56:35. Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung,
Kirim info, kareba n Agi-agi tu mai.....
facebook : irsalmahmud
ditunggu ya..beritanya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar