Hei...Aga Kareba Cika..Cappo..Cikaliku"
terima kasih atas kunjungan ta''...!!!
Apakah Anda Percaya ????????
Saya yakin...
Sebuah IMPIAN mampu MEMBERI SEMANGAT
Sebuah IDE mampu MENGUBAH DUNIA
Sebuah LANGKAH mampu MENGELILINGI DUNIA
Sebuah TULISAN mampu MENGUKIR SEJARAH
Saya percaya, anda yang sedang membaca tulisan ini adalah bagian dari hidup saya secara pribadi, karena tidak ada yang kebetulan...anda ditarik oleh sebuah hokum alam...yang secara alami tidak anda sadari...Saya percaya, bahwa ALLAH berkomunikasi melalui perantaraan manusia dan melalui keadaan di sekitar kita...Saya yakin, jika anda tersenyum pada saat ini juga, maka anda akan dapat menikmati hari ini dengan hati yang lebih baik dan lebih positif dan saya percaya saat ini anda akan mencoba tersenyum bukan ???
Untuk itu, jika ada manfaat yang didapatkan itulah tujuannya namun jika masih ada salah dan khilaf, sebelumnya saya secara pribadi memohon maaf.
Sekali lagi terima kasih...Sobatku...anda begitu berharga...anda adalah orang yang luar biasa dan sebuah hasil maha karya dari ALLAH "The Creator".
Marilah kita bersama-sama berusaha, bermitra dan saling dukung serta saling mengembangkan diri untuk mewujudkan impian dan harapan kita menjadi kenyataan.
selamat membaca n'' terima kasih atas kunjungannya.
06 Agustus, 2008
Golput
Di Indonesia pun, memilih atau tidak memilih dijamin oleh ketentuan undang-undang. Berbeda dengan demokrasi-pemilu gaya Australia misalnya. Di negeri Kanguru itu, memilih justru menjadi kewajiban yang berkonsekuensi denda. Boleh saja orang memilih jalan golput, tetapi kena denda. Di negeri kita, golput bahkan merdeka untuk disosialisasikan dan dikembangbiakkan. Para penganjur golput pun acap kali dinilai sebagai pegiat demokrasi, dan jarang dianggap sebagai pengkhianat demokrasi.
Secara kuantitatif, Pemilu 2004 angka golput meningkat. Jika pada pemilu pertama zaman reformasi, 1999, tingkat partisipasi menembus angka fantastik 96 persen, pada pemilu legislatif tahun 2004, angka partisipasi menurun menjadi 84 persen. Bahkan pada pemilu presiden tahun itu menjadi 78 persen.
Namun demikian, angka 84 persen bukan pertanda bahkan kualitas pemilu, termasuk legitimasinya, lebih rendah ketimbang angka 96 persen. Sama halnya dengan angka 78 persen tidak bisa dijadikan dasar konklusi untuk menilai berlegitimasi ringkih. Mengapa? Karena memilih adalah hak dan bukan kewajiban. Datang ke TPS adalah hak dan berlibur sekalipun ketika hari pemungutan suara tidak bisa dihalangi.
Golput baru akan menjadi perkara, jika melewati ambang batas, misalnya 50 persen. Meskipun tingkat partisipasi di bawah 50 persen tidak menggagalkan keabsahan pemilu, tetapi "nilai rasa" pemilu menjadi berkurang. Legitimasi faktual juga terasa agak kering.
Apakah pemilu tahun 2009 angka golput akan melejit? Jika pilkada-pilkada dijadikan acuan, agaknya kecenderungan golput akan bertambah. Apalagi tata cara pemberian suara pada Pemilu 2009 telah berubah: dari mencoblos menjadi memberi tanda. Jika hal ini tidak disosialisaikan sampai pada taraf pemilih menjadi "terampil", bisa menjadi faktor penambah angka golput. Belum lagi dengan kampanye pesimisme yang belakangan dikembangkan oleh beberapa pihak sebagai alat pukul politik terhadap pemerintah. Bisa jadi, mereka tidak sadar bahwa golput dengan mudah tumbuh di atas lahan pesimisme.
Karena itu, agak disayangkan jika tokoh sekelas Gus Dur, juga mengancam akan menganjurkan golput jika kalah dengan Muhaimin di pengadilan (Mahkamah Agung). Karena merasa dikalahkan (oleh faktor intervensi politik), Gus Dur berniat membiakkan golput. Memilih untuk golput adalah hak, tetapi menganjurkan golput karena "marah" atau tidak bisa menerima hasil dari proses hukum adalah tindakan yang kurang elok.
Apa pun hasil putusan MA terhadap perkara perselisihan antara Gus Dur dan Muhaimin (keponakan, anak didik, pengagum), kita harapkan tidak menjadi faktor yang menyebabkan munculnya kampanye golput. Menerima putusan hukum adalah kultur taat asas yang bernilai tinggi dalam sistem demokrasi, sekalipun dalam posisi kalah.
Tetapi, jika ingin tidak ada yang kalah atau menang, masih ada waktu untuk menyelesaikannya secara "adat", model kekeluargaan. Sebagai paman dan keponakan, amat bisa dirunding dengan santai di beranda mushala, sambil menyeruput kopi pagi. Wallahu a'lam.
Pada Idi" Cappo"....
-
KUMPULAN EMAIL aanical. @blogger.com Gunakan alamat ini untuk memposting teks dan gambar (berukuran hingga 10MB) secara langsung ke blog And...
-
Kenapa orang sholat menghadap ke Ka’bah (Masjidil Haram), sesuai dengan perintah ALLAH SWT dalam Al-Qur’an dan dan didukung oleh Al-Kitab (I...
-
Senin, 3 Desember 2007 Dr. Andi A.Mallarangeng, dikutip dari harian Jurnal Nasional Dikutip oleh irsal di www.presidensby.info Pertama kali...
-
Makassar, Tribun - Innalillahi wa innailahi rajiun. Keluarga besar Manggabarani berduka. Hj Andi Mani Intan (87), istri dari Manggabarani, m...
-
Menyambut usia ke-400 tahun (09 Nopember 2007), Kota Makassar masih terbilang muda jika dibandingkan sejarah nama Makassar yang jauh menembu...
“AYAT KURSY”
ALLOHU LAA ILLAHA ‘ILLA HUWAL HAY-YUL QOY-YUM – LAATA’ CHUDZUHUU SINATUW WALAA NAUM – LAHUU MAA FIS SAMAAWATI WAMAA FIL ARDH – MAN DZAL-LADZII YASFA’U ‘INDAHUU ILLAA BI-IDZNIH – YA’ LAMU MAA BAINA AIDIHIIM WAMAA CHOLFAHUM – WALLA YUHIITHUUNA BISYAI-IM MIN ‘ILMIHII ILLAA BIMAASYAA – WASI-A KURSIY-YUHUS SAMAAWAATI WAL ARDH – WALAA YA-UUDUHUU HIFZHUHUUMAA WA HUWAL ALII-YUL ‘AZHIIM.
AL QUR’AN HARI INI KATA “BIDADARI”
BIDADARI
TERDIRI ATAS 6 SURAH, 10 AYAT DAN 18 KATA
37:48. Di sisi mereka ada bidadari-bidadari yang tidak liar pandangannya dan jelita matanya,
38:52. Dan pada sisi mereka (ada bidadari-bidadari) yang tidak liar pandangannya dan sebaya umurnya.
44:54. demikianlah. Dan Kami berikan kepada mereka bidadari.
52:20. mereka bertelekan di atas dipan-dipan berderetan dan Kami kawinkan mereka dengan bidadari-bidadari yang cantik bermata jeli.
55:56. Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang sopan menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka) dan tidak pula oleh jin.
55:58. Seakan-akan bidadari itu permata yakut dan marjan.
55:70. Di dalam surga-surga itu ada bidadari-bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik.
55:72. (Bidadari-bidadari) yang jelita, putih bersih dipingit dalam rumah.
56:22. Dan (di dalam surga itu) ada bidadari-bidadari yang bermata jeli,
56:35. Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung,
Kirim info, kareba n Agi-agi tu mai.....
facebook : irsalmahmud
ditunggu ya..beritanya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar