Konfrensi PBB tentang perubahan iklim di sudah berakhir. Jika semuanya
berjalan lancer, konfrensi yang kini dimonitor langsung oleh Presiden SBY
itu diharapkan akan menghasilkan protocol baru yang merupakan revisi
protocol Kyoto sepuluh tahun yang lalu. Seperti telah banyak diberitakan,
Protokol Kyoto adalah semacam komitmen Negara-negara industry untuk antara
lain mengurangi emisi dari gas rumah kaca (GRK) hingga 5,2 %. Dalam
istilah lingkungan emisi rumah kaca adalah dampak dari produksi karbon
dioksida CO2 yang bersumber dari limbah industry dan penebangan hutan
tropis yang tanpa kendali. Sebagai pemilik hutan trios terbesar kedua di
dunia setelah brasil Indonesia menerima tuduhan bahwa deforestasi
(penggundulan hutan) di Indonesia merupakan penyumbang terbesar kedua
setelah emisi gas industry.
Seperti kita ketahui Protokol Kyoto adalah komitmen mulia untuk mengurangi
panas bumu yang meningkat dari tahun ke tahun. Tertapi ternyata komitmen
itu tidak diratifikasi oleh Negara industry seperti Amerika Serikat.
Sudah sepuluh tahun dokumen itu diterbitkan tetapi Amerika Serikat tetap
saja tidak mau membubuhkan ratifikasinya.
--
---------------------------------------------------
This email was sent using SCTVNews Webmail.
"get your free email" http://www.sctvnews.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar