Hei...Aga Kareba Cika..Cappo..Cikaliku"

ASSALAMU ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATU

Kalau singgahq'' disini tulis2q sedikit di Ma'' Bici-Bici di'' supaya saya tau bahwa anda pernah masuk disini
terima kasih atas kunjungan ta''...!!!

Apakah Anda Percaya ????????

Ide tulisan singkat ini, dimulai ketika saya membutuhkan kumpulan ide, pikiran, impian, lamunan, analisa dan renungan saya secara pribadi dan independen.

Saya yakin...
Sebuah IMPIAN mampu MEMBERI SEMANGAT
Sebuah IDE mampu MENGUBAH DUNIA
Sebuah LANGKAH mampu MENGELILINGI DUNIA
Sebuah TULISAN mampu MENGUKIR SEJARAH

Saya percaya, anda yang sedang membaca tulisan ini adalah bagian dari hidup saya secara pribadi, karena tidak ada yang kebetulan...anda ditarik oleh sebuah hokum alam...yang secara alami tidak anda sadari...Saya percaya, bahwa ALLAH berkomunikasi melalui perantaraan manusia dan melalui keadaan di sekitar kita...Saya yakin, jika anda tersenyum pada saat ini juga, maka anda akan dapat menikmati hari ini dengan hati yang lebih baik dan lebih positif dan saya percaya saat ini anda akan mencoba tersenyum bukan ???
Untuk itu, jika ada manfaat yang didapatkan itulah tujuannya namun jika masih ada salah dan khilaf, sebelumnya saya secara pribadi memohon maaf.
Sekali lagi terima kasih...Sobatku...anda begitu berharga...anda adalah orang yang luar biasa dan sebuah hasil maha karya dari ALLAH "The Creator".

Marilah kita bersama-sama berusaha, bermitra dan saling dukung serta saling mengembangkan diri untuk mewujudkan impian dan harapan kita menjadi kenyataan.

selamat membaca n'' terima kasih atas kunjungannya.

30 Desember, 2007

Ditekan, Tertekan, atau Menekan?

Di tengah Konferensi PBB tentang Perubahan Iklim di Bali, seorang wartawan kita bertanya pada saya: ‘Apakah perhatian yang begitu besar dari Presiden SBY terhadap konferensi ini, sampai berkantor di Bali, karena adanya tekanan negara Barat?’ Saya tersentak dengan pertanyaan itu. Tak menyangka ada pertanyaan semacam itu. Bukan hanya karena pentingnya konferensi ini bagi negara dan bangsa kita, tetapi karena di balik petanyaan itu saya kuatir ada jiwa yang kecil, ada pikiran yang sempit, yang selalu minder terhadap bangsa lain, sehingga curiga bahwa apapun yang kita lakukan, itu karena tekanan dari negara lain.


Senin, 17 Desember 2007

Dr. Andi A.Mallarangeng, dikutip dari harian Jurnal Nasional
Dikutip oleh irsal di www.presidensby.info


Kita tak perlu di tekan oleh siapapun tentang konferensi ini. Ini soal hidup-mati negara kepulauan. Kalau pemanasan global ini berlangsung terus, tanpa upaya yang serius untuk menghentikannya, maka es di kutub akan mencair, dan permukaan air laut menaik. Kenaikan lebih dari 2 derajat Celcius akan langsung berakibat hilangnya sebagian pulau-pulau kita dan menyusutkan wilayah daratan NKRI. Belum lagi badai dan kekeringan yang muncul sebagai hasil perubahan iklim ini.

Justru kita yang harus menekan negara-negara maju, dan negara mana pun, agar bersetuju untuk melakukan aksi bersama untuk menghentikan pemanasan bumi ini. Dan kita memang menekan, mengimbau, membujuk, melobi, menyentuh nurani, semua delegasi negara peserta konferensi, untuk mencapai konsensus tentang Peta Jalan Bali. Karena konferensi ini tak boleh gagal. Demi negara dan bangsa. Demi anak cucu kita.

Itulah sebabnya Presiden SBY memutuskan untuk berkantor di Bali selama konferensi berlangsung. Untuk mengawal konferensi ini, untuk mencegah terjadinya kebuntuan, untuk mencari terobosan jika perundingan terancam kegagalan.

Karena tak pernah ada kepastian dan terlalu banyak kepentingan. Negara berkembang meminta negara maju berada di depan, karena mereka penghasil emisi yang besar. Negara-negara Eropa setuju tetapi meminta negara berkembang juga melakukan aksi nyata. Negara berkembang bersedia, asal ada dana adaptasi dan mitigasi, serta transfer teknologi. Kita sendiri mengusulkan bahwa hutan kita, yang menjadi paru-paru dunia, perlu mendapat insentif. Sementara itu, raksasa seperti Cina dan India juga punya kepentingannya sendiri. Lalu Amerika Serikat, sejak awal tak mendukung Protokol Kyoto.

Negosiasi berjalan alot, seperti drama banyak babak. Rencana penutupan hari Jumat berlalu tanpa keputusan. Sampai Sabtu siang pun tak ada kesepakatan. Lalu Presiden SBY dan Sekjen PBB Ban Ki-moon mengambil inisiatif untuk tampil di sidang pleno, untuk mengingatkan seluruh peserta tentang tanggung jawab mereka terhadap bumi yang kita huni bersama.

Pidato itu disambut dengan standing ovation dari para delegasi. Lalu satu persatu delegasi menyatakan dukungannya terhadap Peta jalan Bali. Hanya Amerika Serikat yang menolak. Lalu delegasi lain mengecam penolakan AS. Seluruh dunia versus AS. Mungkin karena tekanan bertubi-tubi, mungkin juga karena mereka pun menyadari rakyat AS juga hidup di planet yang sama, akhirnya AS mendukung Peta Jalan Bali.

‘Alhamdulillah,’ kata Presiden SBY yang mengikuti jalannya sidang dari posko pemantauan, bersama beberapa menteri dan staf. Kami semua saling bersalaman. Segala kerja keras dan kurang tidur berhari-hari terasa menjadi bermakna. Di Bone, kampung saya, ini sudah bisa jadi alasan untuk potong ayam, dimasak dengan santan dan lengkuas (nasu poppok), dan dimakan dengan nasi ketan (sokkok). Sebuah selamatan yang layak untuk bumi dan seisinya




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pada Idi" Cappo"....

“AYAT KURSY”


ALLOHU LAA ILLAHA ‘ILLA HUWAL HAY-YUL QOY-YUM – LAATA’ CHUDZUHUU SINATUW WALAA NAUM – LAHUU MAA FIS SAMAAWATI WAMAA FIL ARDH – MAN DZAL-LADZII YASFA’U ‘INDAHUU ILLAA BI-IDZNIH – YA’ LAMU MAA BAINA AIDIHIIM WAMAA CHOLFAHUM – WALLA YUHIITHUUNA BISYAI-IM MIN ‘ILMIHII ILLAA BIMAASYAA – WASI-A KURSIY-YUHUS SAMAAWAATI WAL ARDH – WALAA YA-UUDUHUU HIFZHUHUUMAA WA HUWAL ALII-YUL ‘AZHIIM.

AL QUR’AN HARI INI KATA “BIDADARI”

BIDADARI

TERDIRI ATAS 6 SURAH, 10 AYAT DAN 18 KATA

37:48. Di sisi mereka ada bidadari-bidadari yang tidak liar pandangannya dan jelita matanya,

38:52. Dan pada sisi mereka (ada bidadari-bidadari) yang tidak liar pandangannya dan sebaya umurnya.

44:54. demikianlah. Dan Kami berikan kepada mereka bidadari.

52:20. mereka bertelekan di atas dipan-dipan berderetan dan Kami kawinkan mereka dengan bidadari-bidadari yang cantik bermata jeli.

55:56. Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang sopan menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka) dan tidak pula oleh jin.

55:58. Seakan-akan bidadari itu permata yakut dan marjan.

55:70. Di dalam surga-surga itu ada bidadari-bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik.

55:72. (Bidadari-bidadari) yang jelita, putih bersih dipingit dalam rumah.

56:22. Dan (di dalam surga itu) ada bidadari-bidadari yang bermata jeli,

56:35. Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung,

Kirim info, kareba n Agi-agi tu mai.....

irsalmahmud@yahoo.com

facebook : irsalmahmud

ditunggu ya..beritanya